Kamis, 21 Januari 2010

HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adaalh gejala yang wajar dan sering terdapat pada kehamilan trimester I. mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiapsaat daan pada malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir hingga lebih kurang 10 minggu.

Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60% pada multigravida. Satu diantara seribu kehamilan hal ini menjadi lebih berat perasaan mual dan muntah ini dsebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon esterogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya waita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari dapat terganggu dan keadaan memburuk. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis Gravidarum.

I. Devenisi

Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil dimana terjadi mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu pekerjaan sehari hari dan memperburuk keadaan umum ibu.

II. Etiologi

Penyebab hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Namun beberapa sumber menyebutkan beberapa faktor predisposisi dan faktor lain antara lain:

1. Primigravida, Mola hidatidosa dan kehamilan ganda.

Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan. Karena pada kedua keadaan tersebut hormon HCG dibentuk secara berlebihan.

2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metebolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi. Seebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhdap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik

4. fakto Psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah.

III. Gejala dan tanda

Batas jelas antara mual dan muntah yang normal dengan kehamilan dengan hiperemesis Gravidaarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh maka sebaiknya halini dianggap sebagai Hiperemesis Graviadarum. Menurut berat dan ringannya gejala, Hiperemesis Gravidarum dibagi menjadi tiga tingkatan antara lain:

v Tingkatan I

Mual dan muntah yang terus menerus dan mempengaruhi keadaan umum penderita. Dengan tanda:

- Ibu merasa lemah

- Nafsu makan tidak ada

- BB menurun

- Nyeri pada epgastrium

- Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit

- Tekanan darah sistole menurun

- Turgor kulit mengurang

- Lidah mengering dan mata mencekung

v Tingkatan II

Keadaan dengan gejala sebagai berikut :

- Penderita tanpak lebih lemah dan apatis

- Turgor kulit lebih mengurang

- Lidah mengering dan tampak kotor

- Nadi kecil dan cepat

- Suhu terkadang naik dan mata sedikit ikterik

- BB menurun

- Tensi turun

- Homokonsentrasi

- Oliguria dan konstipasi

- Aseton tercium dalam hawa pernapasan

- Terkdang ditemukan aseton dalam urin

v Tingkatan III

Keadaan dengan gejala sebagai berikut :

- Keadaan umum lebih parah

- Muntah berhenti

- Kesadaran menurun dari somnolen hingga koma

- Nadi kecil dan cepat

- Suhu meningkat

- Tensi menurun

- Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke dengan gejala :

a. Nistagmus

b. Diplopia

c. Perubahan mental.

IV. Diagnosis

Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus ditentukan adanya kehamilan muda dengan mual dan muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun demikian harus difikirkan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula memberikan gejala muntah.

Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.

V. Penanganan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang normal, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah adalah keadaan yang fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk terlebih dahulu dianjurkan makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berbau minyak dan berlemak sebaiknya dihindarkan. Teratur dalam defekasi dan menghindari terjadinya kekurangan karbohidrat dengan menkonsumsi makanan yang mengandung gula.

1. Obat-obatan

2. Isolasi

3. Terapi psikologik

4. Cairan parenteral

5. Penghentian kehamilan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar